Termasuk ikan predator
Red Devil dikenal sebagai karnivora, meskipun sebenarnya ikan ini adalah hewan pemakan segala atau omnivora. Selain memakan ikan-ikan kecil, mereka juga memakan cacing dan tumbuhan akuatik.
"Sebagai ikan yang bersifat predator, ikan iblis akan memangsa ikan yang lebih kecil yang sebagian besar mangsanya tersebut bisa jadi adalah benih-benih ikan endemik asli perairan tersebut," jelas dosen Prodi Akuakultur SIKIA Banyuwangi UNAIR, Darmawan Setia Budi SPi MSi dalam laman resmi UNAIR.
Red Devil mudah berkembang biak
Ikan Red Devil bisa hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 sampai 26 derajat celcius, dengan kandungan pH sekitar 6.0-8.0.
Red devil hidup di daerah permukaan dan teritorial di suatu perairan. Ikan ini juga disebut mudah berkembang biak karena betina bisa mengeluarkan ribuan telur, dan dapat bertelur sepanjang tahun.
Red Devil juga tercatat sebagai ikan yang memiliki umur panjang. Ikan ini dapat hidup 10 sampai 12 tahun. Bahkan dikabarkan mereka bisa hidup lebih lama lagi. Dilansir dari Aquarium Source, angka harapan hidup ikan Red Devil dipengaruhi oleh kualitas air.
Ikan ini juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Itulah mengapa ikan Red Devil bisa hidup di perairan tawar mana saja.
Termasuk ikan yang agresif
Penamaan red devil bukanlah karena warna tubuhnya yang merah cerah, melainkan karena perilaku agresifnya. Berdasarkan Fishkeeping World, gak jarang si setan merah mengejar ikan lain sekadar untuk "olahraga", menggigit ekor, hingga membunuh mereka.
Lantaran perilakunya yang ganas itu, penghobi ikan hias lebih sering menempatkan red devil di tempat yang terpisah dari spesies lain. Kendati demikian, dengan sesamanya pun ikan ini tetap menunjukkan sifat agresif, kecuali dengan pasangannya. Jadi, untuk mencegah pertikaian antar red devil yang belum kawin, sediakan banyak tempat bersembunyi di akuarium.
Selain kepada sesama ikan, Amphilophus labiatus juga ganas dengan benda-benda di sekitarnya. Dianugerahi gigi tajam dan rahang yang kuat, si setan merah gak segan-segan menghancurkan peralatan akuarium, menyeruduk kaca akuarium, dan bahkan menggigitmu, lho!
Cara Memelihara Ikan Red Devil
Walau dikenal berbahaya, ikan ii tetap digandrungi oleh para pecinta ikan hias. Walau begitu, ikan jenis ini tak cocok dipelihara oleh pecinta ikan hias pemula. Pasalnya, tempat yang disediakan untuk memelihara ikan ini harus cukup luas serta perawatan yang lebih rumit.
Terlepas dari sifatnya yang ganas, ikan penyendiri ini merupakan ikan yang tangguh. Meskipun begitu, Grameds harus memerhatikan beberapa hal supaya mereka bisa tumbuh dengan maksimal.
Pertama, pastikan bahwa ukuran akuarium cukup besar bagi ruang gerak ikan ini karena mereka merupakan perenang yang aktif. Aquarium Source menyarankan bahwa Grameds untuk memilih akuarium yang memiliki ukuran 180x70x70 cm atau lebih.
Di samping itu, memperhatikan tingkat keasaman dan suhu air akuarium juga tak kalah penting. Usahakan temperatur air dalam akuarium berada pada kisaran 21–26 derajat Celsius dengan pH 6–8.
Grameds memerlukan setidaknya 55 galon atau 208L air untuk satu ikan red devil. Bila ada dua ikan red devil, maka Grameds memerlukan akuarium atau tangki yang lebih besar setidaknya dengan 125 galon atau 473L air. Sementara, dibutuhkan setidaknya 200 galon lebih atau sekitar 757L air untuk menampung beberapa ikan red devil sekaligus di tempat yang sama.
Selain wajib memperhatikan kapasitas air, Grameds juga harus rajin menguras atau mengganti air akuarium dengan teratur. Ikan ini merupakan jenis ikan yang senang hidup di tempat yang sama seperti habitat aslinya. Jadi, sebaiknya lapisi bagian bawah akuarium dengan menggunakan pasir halus dan beri batu serta kayu sebagai tempat mereka bersembunyi.
Pastikan juga untuk menjaga oksigen yang terpenuhi dan sehat sebagai tempat hidup ikan cantik ini.
Ikan Red Devil Termasuk Agresif
Penamaan red devil bukan karena warna tubuh dari ikan ini yang merah cerah, melainkan karena perilaku agresif yang dimilikinya. Berdasarkan Fishkeeping World, tak jarang si setan merah mengejar ikan-ikan lain untuk sekadar “olahraga”, menggigit, dan bahkan membunuh mereka.
Dikarenakan perilaku red devil yang ganas tersebut, penghobi ikan hias lebih kerap menempatkan si setan merah ke tempat yang terpisah dari spesies lain. Meski demikian, bahkan dengan jenis yang sama pun ikan bertaring tajam ini tetap menunjukkan sifat agresif, kecuali dengan pasangannya. Jadi, untuk mencegah terjadinya pertikaian antar red devil yang belum kawin, sediakan banyak tempat bersembunyi untuk ikan di akuarium.
Selain kepada sesama ikan, Amphilophus labiatus juga ganas terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Dianugerahi dengan rahang yang kuat dan gigi yang tajam, si setan merah tak akan segan-segan menyeruduk kaca akuarium, menghancurkan peralatan akuarium, dan bahkan menggigit pemiliknya, lho!
Red devil tergolong ikan akuarium yang kuat
Menurut Aquarium Source, red devil disukai banyak penggemar ikan hias karena kepribadiannya. Mereka mampu membangun sebuah relasi dengan pemiliknya dan bahkan bisa memohon-mohon diberi makan layaknya tingkah seekor anjing.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Terlepas dari sifatnya itu, si setan merah adalah ikan yang tangguh, lho! Meskipun begitu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal agar mereka dapat tumbuh maksimal.
Pertama, pastikan ukuran akuarium cukup besar untuk ruang gerak red devil karena mereka adalah perenang yang aktif. Aquarium Source menyarankan bahwa kamu bisa memilih akuarium dengan ukuran 180x70x70 cm atau lebih.
Di samping itu, memperhatikan suhu dan tingkat keasaman air akuarium juga gak kalah penting. Usahakan temperatur air berada pada kisaran 21–26 derajat Celsius dan pH 6–8.
Ikan Red Devil sempat membuat heboh karena muncul di Danau Toba dan mengganggu ekosistem asli danau kebanggaan masyarakat Sumatra Utara ini. Padahal, ikan Red Devil bukanlah fauna asli Indonesia.
Dari bentuk fisiknya, ikan Red Devil memiliki rupa yang cantik dan cocok untuk dikoleksi. Inilah yang membuat beberapa penghobi ikan menjadikan Red Devil sebagai salah satu ikan hias.
Namun di balik rupanya yang cantik, Red Devil adalah spesies ikan berbahaya yang siap memangsa ikan-ikan lainnya. Apalagi jenis ikan ini tergolong cepat berkembang biak dan sanggup beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta Ikan Red Devil dilansir detikEdu:
Fakta Ikan Red Devil:
Habitat dan Makanan Ikan Red Devil
Ikan yang masih berkerabat dengan ikan lou han ini senang berada di perairan terbuka dan jarang ditemukan di sungai. Ikan pemangsa ini lebih senang untuk berada di dasar pasir halus yang memiliki banyak tempat persembunyian di antara batu maupun kayu. Umumnya, ikan ini dapat ditemukan di sela-sela bebatuan maupun batang kayu yang terendam.
Rahang kuat dan gigi besar menunjukkan, bahwa spesies ini merupakan spesies pemangsa atau predator. Ikan ini memakan ikan kecil, cacing, larva serangga, siput, dan organisme lainnya yang berada di bagian bawah air.
Bila dalam aquarium, ikan ini merupakan omnivora yang akan memakan segala yang Grameds berikan. Sebaiknya, mencukupi sumber protein ikan ini dengan cacing tanah, cacing darah, dan jangkrik.
Selain itu, Grameds juga dapat memberikan sayuran untuk menyeimbangkan pola makan ikan dari ikan hias ini dan melindungi mereka dari berbagai penyakit. Berikan makanan untuk ikan rakus ini dalam beberapa hari. Berikut, beberapa sumber nutrisi yang baik untuk ikan red devil:
Ikan Red Devil dilarang di Indonesia
Menurut Our Endangered World, ikan Red Devil yang memiliki sifat agresif ini dapat merusak populasi ikan lain di suatu perairan. Ikan ini dapat dengan mudah memangsa spesies endemik di suatu daerah dan menjadikan ikan Red Devil sebagai 'penguasa' perairan.
Karena sifatnya berbahaya, ikan Red Devil termasuk dalam spesies yang dilarang keberadaannya di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan larangan ikan Red Devil melalui peraturan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41/PERMEN Kp/2014, ikan Red Devil masuk sebagai hewan air yang dilarang di Indonesia.
Demikian beberapa fakta seputar ikan Red Devil yang ganas sehingga dilarang keberadaannya di Indonesia.
Ikan Red Devil – Terdapat berbagai ragam jenis ikan hias. Salah satu yang tidak kalah populer ialah ikan red devil. Meskipun bernama red devil, tetapi ikan ganas yang satu ini tidak ada hubungannya dengan klub sepak bola asal Inggris, Manchester United.
Diklasifikasikan oleh Albert Günther pada tahun 1864, ikan red devil atau ‘setan merah’ banyak dipelihara oleh masyarakat karena memiliki penampilan yang cantik. Meskipun indah untuk dipandang, ikan ini pernah menjadi masalah serius di Danau Toba, lho! Masalah apa itu? Jika penasaran, langsung aja simak artikel berikut ini untuk mendapatkan informasi selengkapnya!