Paus Sperma Apakah Berbahaya

Paus Sperma Apakah Berbahaya

Dua Jenis Ikan Paus Yang Umum Dikenal

Dari sekian banyak jenis ikan paus yang ada di dunia, dapat kelompokkan menjadi dua golongan.

, Paus dengan ciri memiliki gigi (

, Paus dengan ciri tidak memiliki gigi (

(Odontoceti) memiliki tubuh yang lebih kecil dari paus jenis lain nya adalah paus predator yang memakan ikan, cumi-cumi, dan mamalia laut . Ikan Pesut atau Lumba-Lumba adalah salah satu jenis Paus yang memiliki gigi untuk memangsa makanan nya.

(Mysticeti) tubuh nya lebih besar dari Paus bergigi, untuk bertahan hidup paus ini memakan plankton, itu sebabnya struktur gigi nya seperti sikat, yang berguna sebagai perangkap plankton sebagai makanan nya.

Musium Ikan Paus di Pulau Tidung Kecil

Memanfaatkan bangkai Ikan Paus yang terdampar, Dinas Perikanan Kepulauan Seribu Jakarta mempunyai rencana untuk memanfaatkan bangkai ikan paus ini untuk kepentingan penelitian dan pendidikan, dipamerkan menjadi materi edukasi bagi siswa-siswa yang ingin mengetahui sosok asli seekor ikan Paus.

Untuk melepaskan daging yang menutupi tubuhnya, team ilmuwan menggunakan cara menenggelamkan kembali bangkai ikan paus yang masih utuh agar daging terlepas dan terurai secara alamiah hingga menyisakan rangka tulang belulangnya. Namun dalam prosesnya tidak seratus persen bagian rangka masih menempel ditempatnya. Beberapa ruas tulang dan kerangka di bagian kepala paus ini juga tak lagi utuh ketika diangkat ke darat.

Di bantu oleh Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) akhirnya kerangka ikan Paus berjenis Sperma ini kembali dirangkai menjadi kerangka ikan Paus yang utuh. Beberapa bagian kerangka yang hilang diganti dengan kerangka buatan dengan bentuk sesuai aslinya.

Wisata Edukasi di Pulau Tidung Kecil

, adalah bagian lain dari

), pulau kecil yang tidak berpenghuni. Jarak antar kedua pulau ini kurang lebih sekitar 700 (tujuh ratus) meter yang dipisahkan oleh laut dangkal di sebelah Timur

Pulau Tidung Kecil memiliki luas daratan sekitar 17 ha dikelilingi oleh pantai-pantai yang landai dengan pasir pantainya yang putih. Peruntukan Pulau Tidung Kecil bukan untuk pemukiman penduduk, dikelola secara khusus oleh Pemerintah sebagai tempat pengembangan

yang dikembangkan dan dikelola oleh

) Kepulauan Seribu Selatan.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Kami mohon maaf atas kebingungannya, tetapi kami tidak bisa tahu apakah Anda adalah seseorang atau skrip.

Centang kotak ini dan kami akan berhenti menghalangi Anda.

Paus Tanpa Gigi/Baleen (Mysticeti)

Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa makhluk laut raksasa dalam foto di atas disebut paus sperma?

Dalam dunia hewan, nama seringkali menyimpan kisah dan misteri yang menarik. Paus sperma dengan bentuk tubuhnya yang unik dan kebiasaan hidupnya yang misterius telah menjadi subjek penelitian dan perdebatan selama berabad-abad.

Lalu, apa sebenarnya hubungan antara nama megah ini dengan makhluk laut yang satu ini?

Artikel ini akan mengajak Anda untuk menjelajahi dunia hewan dan mengungkap asal-usul nama yang telah menjadi identitas dari spesies yang mengagumkan ini.

Siapa yang tak terpukau oleh sosoknya yang megah? Paus sperma (Physeter macrocephalus) adalah raksasa samudra yang mencuri perhatian dengan penampilannya yang khas.

Dengan kepala kotak besar dan rahang bawah yang ramping, paus ini mudah dikenali di antara mamalia laut lainnya. Kulitnya yang berwarna abu-abu gelap atau coklat, berkilau, dan dihiasi bercak-bercak putih di bagian perut menambah kesan misterius pada tubuhnya yang kekar.

Sebagai perenang ulung, seperti dilansir dari laman Britannica, paus sperma dilengkapi sirip dada yang berbentuk dayung dan serangkaian punuk membulat di punggungnya.

Jantan dewasa dari spesies ini bisa mencapai panjang hingga 24 meter dan beratnya bisa mencapai 50 ton! Bandingkan dengan betina yang umumnya berukuran lebih kecil, sekitar 14 meter dan beratnya kurang dari 25 ton.

Kemampuan menyelam paus sperma sungguh mengagumkan. Mereka seringkali melakukan penyelaman dalam hingga 350 meter untuk mencari makanan. Bahkan, ada catatan tentang paus sperma yang terjerat kabel pada kedalaman lebih dari 1.000 meter!

Bayangkan, mereka bisa menghabiskan waktu hingga satu jam atau lebih di bawah permukaan laut sebelum muncul kembali untuk menghirup udara segar selama 10 menit. Setiap kali muncul, mereka akan bernapas cepat sekitar 10 detik sekali.

Baca Juga: Dunia Hewan: Pergeseran Spesies Paus Besar ke Selatan di Selandia Baru

Kecepatan renang paus sperma juga patut diacungi jempol. Dalam perjalanan biasa, mereka bisa berenang dengan kecepatan 4 knot. Namun, jika sedang terburu-buru, mereka mampu mencapai kecepatan hingga 20 knot dalam jarak pendek.

Paus sperma, si raksasa samudra, dikenal sebagai penguasa kedalaman. Mamalia laut ini mendiami perairan tropis dan sedang di seluruh dunia, seringkali berkelompok dengan jumlah sekitar 15 hingga 20 ekor.

Namun, para jantan dewasa seringkali lebih memilih hidup menyendiri dan menjelajahi wilayah yang lebih dingin.

Mencapai kematangan seksual pada usia 7 hingga 13 tahun, paus sperma terus tumbuh hingga usia 25 hingga 45 tahun dan memiliki usia harapan hidup mencapai 62 tahun. Sebagai karnivora sejati, makanan utama mereka adalah cephalopoda, terutama cumi-cumi raksasa yang legendaris, Architeuthis dux.

Misteri organ spermaceti

Salah satu ciri khas paus sperma adalah kepalanya yang sangat besar, membentuk sepertiga dari total panjang tubuhnya dan diperkirakan memiliki berat lebih dari sepertiga total berat badannya.

Rahang bawah biasanya dilengkapi dengan 36 hingga 50 gigi besar berbentuk kerucut, sementara rahang atas memiliki sejumlah gigi vestigial yang tidak tumbuh keluar.

Kepala ini memiliki hidung dan bibir atas yang berkembang dengan kompleks, tempat organ spermaceti (yang disebut "case" oleh pemburu paus) terisi cairan. Minyak sperma dan spermaceti diekstrak dari cairan ini untuk digunakan sebagai penerangan dan pelumas.

Organ spermaceti unik bagi paus sperma. Organ ini memiliki volume hingga 2.000 liter dan dapat memanjang hingga 40 persen dari panjang tubuh paus.

Selama berabad-abad, organ ini telah memikat para ilmuwan. Namun, hingga saat ini fungsinya yang sebenarnya masih menjadi teka-teki. Dia menjadi pusat berbagai teori.

Sebagian besar teori berfokus pada peran organ ini dalam penyelaman dalam yang sering dilakukan oleh paus sperma. Sementara beberapa ilmuwan berpendapat bahwa spermaceti berfungsi sebagai semacam "penyeimbang" yang membantu paus mengatur daya apung saat menyelam dan muncul ke permukaan.

Baca Juga: Paus Sperma Ditemukan Mati dengan 100 Kilogram Sampah di Perutnya

Ada pula yang berteori bahwa organ ini berperan dalam produksi suara yang digunakan untuk ekolokasi (sonar alami) dan komunikasi dengan paus sperma lainnya.

Keberadaan spermaceti ini pula yang membuat paus sperma, selama berabad-abad, menjadi target perburuan. Minyak ini memiliki nilai tinggi sebab dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembuatan lilin hingga bahan kosmetik.

Paus putih yang legendaris dalam novel Moby Dick (1851) karya Herman Melville yang terkenal diperkirakan adalah seekor paus sperma albino yang menjadi incaran para pemburu.

Selain minyak spermaceti, paus sperma juga menghasilkan ambergris, sebuah zat wangi yang sangat berharga dan digunakan dalam industri parfum. Ambergris terbentuk di dalam usus paus sperma sebagai reaksi terhadap benda-benda asing yang tidak dapat dicerna, seperti paruh cumi-cumi.

Kehidupan sosial yang kompleks

Paus sperma sendiri ternyata memiliki kehidupan sosial yang kompleks. Para ilmuwan telah menemukan bahwa paus-paus cerdas ini berkomunikasi satu sama lain menggunakan serangkaian klik yang unik, yang mereka sebut sebagai "coda".

Setiap kelompok paus sperma memiliki "dialek" coda yang berbeda, mirip dengan aksen pada manusia. Bahkan, mereka mampu mengembangkan strategi pertahanan diri dan mengajarkannya kepada anggota kelompok lainnya, seperti cara menghindari kapal penangkap ikan.

Nama "Physeter" yang diberikan pada paus sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti "peniup", merujuk pada cara mereka bernapas. Selain paus sperma yang kita kenal, keluarga Physeteridae juga menaungi dua spesies yang lebih kecil: paus sperma kerdil dan paus sperma pigmi.

Walaupun sama-sama termasuk dalam keluarga yang sama, kedua spesies ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan hidup di perairan yang lebih dangkal.

Jejak evolusi paus sperma membawa kita kembali jutaan tahun lalu. Fosil-fosil menunjukkan bahwa paus sperma modern dengan ciri khas kepalanya yang besar sudah ada sejak sekitar 20 juta tahun yang lalu.

Namun, asal-usul keluarga Physeteridae sendiri jauh lebih tua lagi, terpisah dari kelompok paus bergigi lainnya sejak awal.

Mengapa Disebut Paus Sperma?

Jadi, mengapa paus ini disebut "sperma"? Apakah karena bentuk tubuhnya yang unik atau ada alasan lain di balik nama tersebut? Ternyata jawabannya terkait dengan organ spermaceti.

Pada era perburuan paus untuk keperluan komersial, banyak pemburu yang sangat tertarik dengan sebuah organ besar yang terdapat di dalam kepala paus sperma.

Organ yang kemudian dikenal dengan spermaceti tersebut diketahui mengandung cairan berwarna putih. Nah, cairan inilah yang kemudian diduga oleh para pemburu sebagai cairan sperma paus.

Padahal, seperti sudah dibahas di atas, cairan tersebut bukanlah sperma, melainkan zat lilin yang unik dan hanya ditemukan pada paus sperma.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa nama paus sperma berasal dari zat lilin yang ditemukan di dalam kepalanya. Meskipun penamaan ini bermula dari kesalahpahaman, nama tersebut telah melekat dan menjadi bagian dari identitas paus sperma dalam dunia hewan.

Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi

Koteklema,[3][4][5] paus sperma (bahasa Inggris: sperm whale), atau paus kepala kotak (Physeter macrocephalus) adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia.

Paus ini dinamakan 'paus sperma' karena pada awalnya bahan putih susu spermaceti yang terdapat pada kepalanya dikira sebagai sperma. Kepala paus sperma yang besar dan bentuk keseluruhannya yang berbeda, ditambah lagi kemunculannya dalam novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Mellville, membuatnya juga dikenal sebagai paus arketipe (archetype). Sebagian karena Melville, paus sperma sering dihubungkan dengan Leviathan semi-mistis dari cerita-cerita Alkitab. Paus sperma juga dulu dikenal sebagai Common Cachalot.

Ciri khas dari paus sperma adalah kepalanya yang besar, lebih-lebih untuk pejantannya, yang biasanya bisa mencapai sepertiga daripada panjang badannya. Nama spesiesnya sendiri Macrocephalus diambil dari bahasa Yunani untuk "kepala besar". Berbeda dengan kulit licin yang dimiliki oleh kebanyakan paus lain, kulit bagian belakang paus sperma biasanya berkedut. Mereka bewarna abu-abu walaupun kadang kelihatan berwarna cokelat di bawah cahaya matahari ("Great White Whale" dalam novel Melville, kalaupun ada, kemungkinan adalah albino). Tidak mengherankan kalau otak paus sperma adalah yang terbesar dan terberat bagi semua hewan (berat rata-ratanya 7 kg dalam paus jantan dewasa). Namun, otak paus sperma adalah tidak begitu besar jika dibandingkan dengan ukuran badannya.

Lubang pernapasan (blowhole) terletak berdekatan dengan bagian depan kepala dan condong ke kiri (jika dilihat dari arah yang sama dengan paus). Ini memberikan ciri-ciri embusan berkembang yang jelas ke arah depan. Sirip belakangnya terletak sekitar dua pertiga dari bawah tulang belakang dan biasanya pendek dan berbentuk segitiga sama kaki. Fluke-nya juga berbentuk segitiga dan amat tebal. Fluke-nya diangkat tinggi-tinggi dari air sebelum paus melakukan penyelaman dalam.

Paus Sperma mempunyai 20–26 pasang gigi kerucut pada rahang bawah mereka. Setiap gigi bisa mempunyai berat sampai satu kilogram. Asal bentuk gigi ini tidaklah diketahui dengan pasti. Dipercayai bahwa gigi-gigi tersebut tidak diperlukan untuk mengonsumsi sotong, malah ada paus sperma liar yang sehat dan cukup makan namun tidak bergigi. Konsensus para ilmuwan masa kini adalah gigi-gigi tersebut mungkin digunakan dalam pertengkaran antara paus jantan dalam spesies yang sama. Hipotesis ini konsisten dengan gigi yang berbentuk kerucut dan jarang-jarang. Gigi yang belum sempurna juga terdapat di bagian rahang atas, tetapi gigi tersebut jarang tumbuh dan terlihat di mulut.

Ikan paus, khususnya paus sperma, termasuk mamalia yang memiliki muntahan bernilai miliaran. Bentuk dan tekstur muntahan paus atau ambergris seperti bongkahan lilin, yang keluar dari saluran pembuangan kotoran paus yang terdapat pada kepala kotak ikan paus tersebut (Physeter macrocephalus). Saat muntahan ini keluar, akan muncul bau busuk dan berwarna hitam. Tapi, setelah didiamkan lama, bau busuk itu akan berubah menjadi bau harum seperti kesturi.[6]

Ada empat manfaat muntahan paus sperma, yaitu:

Ambergris paus ini sangat mahal dan biasanya digunakan oleh industri parfum. Namun, lambat laun industri parfum tak lagi menggunakan ambergris karena dilarang oleh International Fragrance Association (IFRA). Ambergris juga pernah digunakan oleh bangsa Arab dan Tiongkok sebagai parfum atau dibakar sebagai dupa.[6]

Ambergris paus ini dapat digunakan untuk obat herbal dan sebagai afrodisiak, termasuk obat untuk menyembuhkan penyakit otak, jantung, dan pengindraan.[6]

Ambergris paus tersebut juga dapat digunakan menjadi bahan penambah rasa makanan maupun minuman seperti anggur. Beberapa restoran menggunakan ambergris sebagai penambah rasa untuk koktail, kue khusus, maupun cokelat.[6]

Manfaat dari ambergis paus ini digunakan pertama kali oleh bangsa Eropa pada abad ke-14. Saat itu, Eropa yang sedang mengalami wabah pencemaran udara mengunakan ambergris untuk menyanitasi udara.[6]

Ikan paus jenis sperma sepanjang 13 meter dengan bobot 8 ton ditemukan terdampar di perairan Kepulauan Seribu pada tahun 2012. Dan kini kerangkanya di awetkan di musium pulau Tidung Kecil untuk kepentingan wisata pendidikan

Kejadian bersejarah terdamparnya Ikan Paus Sperma di perairan Kepulauan Seribu ini terjadi pada tahun 2012 silam terjadi di sekitar Tanjung Pakis Kerawang. Kerjasama yang apik antara Team Penyelamat dan dibantu oleh masyarakat setempat untuk mengembalikan Ikan Paus ke habitat laut dalam cukup berhasil, bersama-sama menarik badan berat Ikan Paus Sperma kembali ke lautan yang lebih dalam.

Sayangnya situasi itu tidak bisa berlangsung lama, Ikan Paus dengan panjang 13 meter dan bobot 8 ton ini sudah sangat lemah saat itu, membuat nya kembali terbawa arus dan kembali tedampar di Kepulauan Seribu. Terdampar kedua kalinya ikan paus sperma ini tidak lagi mampu bertahan hidup dan akhirnya mati di Kepulauan Seribu.

Paus Bergigi (Odontoceti)

Sekilas Mengenal Kehidupan Ikan Paus

Kita semua sudah pasti mengenal Ikan Paus, adalah spesies terbesar yang mengisi kehidupan di dalam lautan. Ikan paus tergolong salah satu jenis mamalia laut, namun sering kita sebut sebagai ikan karena memiliki bentuk tubuh yang menyerupai golongan ikan.

Dibandingkan dengan beberapa jenis mamalia laut lainnya, Ikan Paus memiliki keunikan tersendiri dengan kemampuan adaptasinya menyelami kedalaman samudra, membuatnya mampu bertahan hidup dalam laut sepanjang hidupnya.