Pengurangan Limbah
Menerapkan praktik pengurangan limbah merupakan langkah penting dalam mengelola limbah. Praktik ini mencakup mengurangi konsumsi makanan berlebih, menyimpan makanan dengan benar, dan menggunakan sisa makanan untuk pakan ternak atau kompos.
Selain itu, menghindari pemborosan sumber daya dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih dapat digunakan juga merupakan bagian penting dari pengurangan limbah.
Proses Pengolahan Limbah Organik
Jenis limbah organik dibagi menjadi 2 yaitu limbah kering dan basah. Seperti yang diketahui, limbah organik umumnya berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Limbah organik basah merupakan limbah yang memiliki kandungan air tinggi.
Untuk sebagian orang, limbah organik jenis ini bisa dijadikan sebagai sumber daya yang mampu mendatangkan keuntungan. Tetapi, limbah organik harus melewati sejumlah proses pengolahan terlebih dulu.
Proses pengolahan limbah organik basah ini dapat dilakukan menggunakan mesin atau manual. Berikut langkah pengolahannya, antara lain:
Sebelum memulai proses daur ulang, kita harus menyeleksi limbah organik terlebih dulu. Proses seleksi ini dilakukan untuk menentukan mana bahan yang masih bisa digunakan serta mana bahan yang dibuang.
Pemilahan bahan ini bisa dilakukan secara manual serta disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang sudah dirancang sebelumnya. Bahan yang tidak dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Pengelolaan Limbah Organik Menjadi Kompos
Kompos menjadi jenis pupuk organik yang telah ada dari dulu. Untuk proses pembuatannya, kompos mempergunakan bahan organik yang telah mengalami pelapukan karena interaksi mikroorganisme atau bakteri yang bekerja di dalam bahan organik.
Bahan organik yang dapat diolah menjadi kompos sangat beragam seperti kotoran hewan, sisa ranting, jerami, rumput, bunga yang telah rontok dan lainnya. Berikut langkah pengolahan limbah organik menjadi kompos, antara lain:
Apa Itu Limbah Lunak Organik?
Limbah lunak organik adalah jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik yang mudah terurai oleh mikroorganisme. Limbah ini biasanya memiliki kandungan air yang tinggi dan berasal dari sisa makanan, potongan tumbuhan, dan bahan-bahan alami lainnya.
Limbah basah merupakan istilah lainnya, dan keduanya sering digunakan secara bergantian. Limbah ini dapat terurai melalui proses biodegradasi, yang melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa.
Baca juga: Jenis Limbah dan Dampaknya
Dampak Lingkungan dari Limbah Organik
Pengelolaan limbah basah yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak lingkungan, seperti:
Pengelolaan Limbah Organik Menjadi Pakan Ternak
Pakan ternak merupakan makanan yang diberikan untuk hewan ternak. Biasanya, bahan pakan diambil dari sampah organik yang berasal dari hewan maupun tanaman. Sampah organik dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pakan ternak.
Sampah yang dimaksud ini seperti daun pisang, kulit jagung, serta sisa sayuran lainnya. Sebelum sampah diberikan pada hewan ternak, sampah harus dibersihkan terlebih dulu.
Pembersihan sampah ini dilakukan agar sampah dapat terbebas dari mikroorganisme yang nantinya dapat merugikan. Walaupun demikian, tidak semua sampah organik dapat diberikan secara langsung pada hewan ternak.
Contohnya saja seperti kulit jagung. Tetapi, bila ingin memberikan sampah organik seperti sayuran, akan lebih baik bila diolah terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena sampah organik memiliki kandungan air yang tinggi.
Kadar air yang terkandung didalam sayuran bahkan bisa mencapai 95%. Oleh sebab itu jika sampah sayuran tidak diolah terlebih dahulu, sampah tersebut akan cepat mengalami pembusukan.
Produk-produk Dapur
Sejumlah bahan dapur yang tidak lagi dapat digunakan untuk konsumsi manusia, seperti ampas teh, kulit telur, dan sisa kopi, juga termasuk dalam limbah organik.
Produk-produk ini dihasilkan saat memasak dan mengolah makanan, baik di rumah tangga maupun di fasilitas komersial.
Emisi Gas Rumah Kaca
Saat limbah organik membusuk di tempat pembuangan sampah atau di lingkungan terbuka, proses tersebut menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Kedua gas ini merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air tanah dan permukaan.
Bahan kimia dan mikroorganisme berbahaya dalam limbah organik dapat mencemari sungai, danau, atau air tanah, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan manusia, serta merusak ekosistem dan kehidupan akuatik.
Limbah organik yang menumpuk di tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Selain itu, kandungan kimia dan patogen dalam limbah tersebut dapat terakumulasi dalam tanah, mengakibatkan pencemaran yang dapat mempengaruhi kehidupan flora dan fauna lokal.
Kebijakan dan Regulasi Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan memastikan pengelolaan limbah yang efektif. Regulasi yang tepat dan insentif untuk praktek ramah lingkungan dapat mendorong individu dan perusahaan untuk mengelola limbah organik mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan.
Pemahaman yang lebih baik tentang limbah lunak basah atau organik dapat membantu segala kalangan masyarakat dalam mengelola sampah secara lebih efektif dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Dengan mengambil tindakan proaktif dalam pengelolaan limbah ini, semua kalangan bisa membantu menjaga kesehatan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Anda ingin memastikan bisnis pariwisata atau makanan telah memenuhi standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan dengan mengajukan Sertifikasi CHSE? Tingkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda dengan layanan Sertifikasi CHSE dari Mutu International.
Sebagai perusahaan berpengalaman dengan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional dan tenaga ahli profesional, kami menawarkan layanan sertifikasi integrasi dan laboratorium pengujian. Termasuk juga meliputi pemahaman mengenai limbah lunak organik.
Hubungi tim Mutu International yang telah berpengalaman selama lebih dari tiga dekade dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi serta telah menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan!
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Sumber Penyakit dan Hama
Penumpukan limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menarik hama seperti tikus, serangga, dan burung yang dapat membawa penyakit serta merusak pertanian.
Selain itu, pembusukan limbah organik juga dapat menghasilkan bau yang tidak sedap dan mengganggu kualitas hidup masyarakat sekitar.